Selasa, 02 Desember 2014

Penulis Pemula, Bagaimana Cara Menulis Buku ?

Kenapa Perlu Menulis Buku ? Sebuah pertanyaan yang biasa diajukan anak-anak baru di Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) seaktu dulu sering jadi pembicara pelatihan menulis tingkat dasar di kampus. Kalo ditanya begitu, saya selalu menjawabnya, karena bagi kita yang gak punya harta benda, hanya menulis buku yang bisa jadi warisan dan amal setelah kita tiada.


Suatu ketika, saya mengisi pelatihan menulis di sebuah Ponpes di Lombok Tengah, seperti biasanya saya bertanya balik ke peserta , kalian tahu siapa pengarang kitab-kitab fiqh yang jumlahnya ratusan ribu bahkan jutaan itu, mereka itu imam syafi’i, Hanafi, Hambali dan masih banyak yang lain. Kenapa mereka selalu diingat hingga hari ini, karena mereka menulis buku. Lha…
Saya kemudian biasanya biasanya menegaskan ini dengan nyontek kata-kata motivasi dari Pramoedya Ananta Toer, kata dia, menulis itu proses mengabadikan diri. Hmm. Jadi, walau jawabanku agak melo, |menulis buku itu satu-satunya warisan termurah orang-orang miskin kayak kita” tapi ada benarnya juga toh.
Yoi bro, lalu bagaimana cara menulis buku ? Ini pertanyaan berat tapi sebetulnya mudah dijawab. “tulis saja apa yang mau kamu tulis, jangan edit, jangan hakimi tulisanmu, tulis, tulis dan tulis, ketika sudah banyak serahkan ke saya” begitu kata guru saya Fawaizul Umam, S. Ag di kampus dulu.

Banyak penulis pemula yang meganggap keterampilan menulis itu sulit dan hanya orang-orang tertentu saja yang bisa. Anggapan ini keliru besar, saya berpendapat ekstrim, kegiatan menulis itu mudah, gak punya aturan apalagi tekhnik-tekhnik ribet. Tinggal tulis saja apa yang susah padahal sejak Sekolah Dasar kita juga sudah menulis.

Maka saya rasa cukup aneh, jika ada orang yang sedang belajar menulis sibuk membeli buku How To misal panduan menulis buku, panduan menulis novel, cara menulis buku dan seterusnya. Secara tidak sadar dengan buku-buku panduan itu ia sudah mengkerangkeng dirinya dalam tekhnis menulis yang akan emnghambat kegiatan menulisnya itu.

Tapi tentu saja ini hanya pendapat ekstrim yang digunakan memotivasi penulis-penulis pemula. Bagi penulis terampil atau penulis buku produktif tentu  akan menemukan tekhnik-tekhnik menulis atau cara-cara menulis menurut sendiri nyaman dan cepat. Tapi, sebaiknya, bagi penulis pemula, nantilah berfikir soal tekhnis, yang penting menulis dulu.

Jadi sekali lagi, untuk membuat sebuah tulisan esai misalnya, jangan cari artikel orang tentang cara menulis esay, tapi langung saja menulis esai, esay yang tentu menurut anda dulu, jangan hiraukan pendapat orang lain. Pesraoalan nanti ada orang yang bilang itu bukan esay tapi sebuah cerpen, kan anda sudah berhasil ternyata menulis cerpen.

Nah, begitu juga ketika anda ingin menulis cerpen, menulis blog, menulis novel dan lain-lain. Anda tak perlu membeli panduan menulis novel, panduan menulis esay,cara menulis cerpen, cara menulis novel, itu semua sekali lagi adalah penjara kreatifitas bagi anda yang baru memulai menulis.

Begitulah cara menulis buku yang sudah diterapkan penulis-penulis produktif.Saya ingin tegaskan sekali lagi, tekhnik menulis itu nantilah anda pelajari, yang terpenting adalah tulisannya, susunan paragraf-paragraf yang ketika anda baca sendiri tulisan itu anda mengerti.

Jika sudah terbiasa menulis, dengan sendirinya keterampilan menulis itu akan jadi milik anda dan cara menulis buku akan anda temukan sendiri, dengan gaya penulisan anda sendiri

Yach, itulah sedikit yang bisa saya tulis tentang Bagaimana Cara Menulis Bukusemoga anda ada manfaanya untuk anda


http://media.kompasiana.com/buku/2013/05/07/penulis-pemula-bagaimana-cara-menulis-buku--557891.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar